Website KUA se Pandeglang

Nikah di KUA GERATIS,di Luar KUA membayar Rp.600 rbu, diSetor Langsung ke Bank=Lebih Dekat Melayani Umat = Pastikan Nikah dan Rujuk anda resmi tercatat di KUA Kecamatan untuk mendapatkan Akta yang sah demi kepastian hukum = Zona Integritas Wilayah bebas dari korupsi = wilayah birokrasi bersih dan melayani

News 100317

Jumat, 10 Maret 2017, 16:42

Menag: Asian Youth Day Positif Kenalkan Kemajemukan Indonesia

Jakarta (Kemenag) --- Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Youth Day. Gelaran kali ketujuh yang akan diikuti sekitar 3000 pemuda Katolik dari 29 Negara ini akan berlangsung dari 30 Juli sampai 6 Agustus 2017.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik dijadikannya Indonesia sebagai tuan rumah untuk yang pertama kalinya.
"Saya senang. Kita menjadi tuan rumah forum ini karena bagaimanapun juga Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbesar. Ini forum pemuda Katolik se Asia diadakan di sini. Tentu ini punya dampak pengaruh yang besar apalagi temanya tentang kemajemukan dan keragaman," ujar Menag saat menerima panitia kegiatan dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta, Jumat (10/03).
Didampingi Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, Menag mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, Asian Youth Day sangat positif dalam ikut menebarkan kemajemukan dan keragaman sebagai ciri keindonesiaan.

"Apalagi ini dibarengi dengan program semacam homestay, maka proses internalisasi akan semakin bagus karena mereka langsung melihat dan merasakan," tambahnya.
Sebelumnya, Romo Haryanto Komisi Kepemudaan KWI menjelaskan bahwa Asian Youth Day merupakan forum tiga tahunan. Pada gelaran konferensi di Korea tahun 2014, Indonesia dipilih menjadi tuan rumah oleh konferensi para uskup di Asia.
"Sejak tahun itu, kita melakukan proses persiapan. Tema yang diangkat soal keragaman, tetap bergembira di dalam keragaman," ujarnya.
"Kita angkat tema ini supaya teman-teman di Asia, orang muda khususnya, paham betul bahwa di Indonesia, persatuan, kedamaian, dan sukacita (dalam keragaman) itu ditemukan. Itu yang ingin kami bagikan kepada teman-teman di Asia," tambahnya.
Menurut Haryanto, pada event Asian Youth Day tersebut, panitia akan membawa teman-teman di Asia untuk lebih memahami dan mengenal Indonesia dengan segala keragaman yang ada. Ada beberapa isu yang akan didiskusikan, antara lain terkait pendidikan, lingkungan, anti korupsi, keragaman budaya, human traficking, dan lainnya.
Acara Asian Yout Day di Indonesia ini terbagi menjadi dua segmen. Segmen pertama, pada 30 Juli 2 Agustus, para peserta akan diajak tinggal bersama di 11 keuskupan. Sebanyak 7 keuskupan ada di Jawa, yaitu: Jakarta, Bogor, Bandung, Purwokerto, Semarang, Malang, dan Surabaya. Sisanya adalah di Denpasar, Palembang, Pontianak, dan Makassar.
Menurut Haryanto, dalam kegiatan ini, mereka akan tinggal dan berbaur dengan masyarakat untuk lebih mengenal Indonesia dengan segala keragamannya. Harapannya, mereka dapat memahami dan merasakan kegembiraan dalam keragaman.
"Selama tiga hari itu, mereka akan melihat puzle Indonesia. Satu titik (keuskupan) , akan ada 3 4 negara," terangnya.
Untuk segmen kedua, seluruh peserta akan dikumpulkan di Yogyakarta dari 6 9 Agustus. Selama di Yogyakarta, peserta akan mempertajam setiap isu dan fenomena yang mereka lihat dan rasakan selama tiga hari tinggal di wilayah keuskupan. "Kami bantu dengan acara workshop dan exposure," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Haryanto juga mengundang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk hadir pada acara di Yogyakarta. Ikut hadir dalam pertemuan ini beberapa pengurus KWI lainnya, yaitu: Anik Wusari, Irene Deciany, Michael Ronaldo, Raymond Jr Sihombing, dan Rodion Wikanto. (dm/dm)